Analisis Surat Ali Imran ayat 2 s.d 18

Qs. Ali imran : 2
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya”
Analisis:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia” Allah adalah Tuhan semesta Alam, Tuhan yang menciptkan segala sesuatu yang ada diseluruh jagad raya ini. Ia adalah Dzat yang agung dimana Dzat itu ialah yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh setiap individu manusia dan seluruh makhluk hidup dijagad raya ini. Tentunya Ia-lah yang mengatur segala sesuatunya yang ada dibumi ini. Atas perintah Ia-lah semuanya berjalan dan hidup. Maka dari itu tentunya kita sebagai manusia yang diciptakan dalam keadaan yang dhaifan (lemah) dan memerlukan sesuatu kekuatan yang lebih besar dari apaun diwajibkan untuk menyembah Allah swt. Dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
“yang Maha Hidup kekal” Allah swt, tidak akan mati, na’u dhubillah jika ada yang mengatakan hal ini. Allah mempunyai sifat wajib Baqa’. Jika dikorelasikan dengan ayat lain tentunya jelas terdapat didalam Al-Qur’an surat al-ikhlas ayat 1-4.
“lagi terus menerus mengurus makhluknya” >>>begitu mulia Allah swt, Ia tidak membiarkan makhluknya. Ia terus hidup dan menerus mengurusi ciptaan dan makhluknya. Jika kita analogikan apabila kita sedang menyupir dalam keadaan mengantuk, tentunya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mungkin kecelakaan dan bahkan sampai meninggal dunia. Dari ananlogi tersebut jika Allah swt. Tidur dan beristirahat bisa kita bayangkan apa yang terjadi dijagad raya ini, na’udhubillah. Sesungguhnya ini adalah Rahmat bagi orang-orang yang berfikir (tatafakkarun).
Qs. Ali imran : 4
Sebelum Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan al-Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat, dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)
Analisis           ;
“Sebelum Al-Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan al-Furqan.” Jika kita kembali kemasa yang lampau 1346 yang lalu, bisa kita ketahui bahwa Al-Qur’an ditukan pada zaman Nabi dan Rasul terakhir yang diutus yaitu Nabi Muhammad saw. Selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebelum al-qur’an diturunkan, terdapat kitab-kitab yang berbentuk mushaf yang diturunkan kepada Para nabi dan rasulnya seperti ijil diturunkan kepada Nabi Isa, (bisa dilihat Qs. Maryam : 1/al-baqarah; 147 dan lain-lain), Taurat kepada nabi Musa (al-furqan;35), zabur nabi Daud(QS. Al-Isra;55) pertanyaanya kenapa Al-Qur’an diturukan paling akhir dari yang lain, jelas sekali bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang langsung dari Firman Allah yang karim dan lengkap untuk melangkai kitab-kitab sebelumnya. Dan diawal diturunkan kitab-kitab sebelum Al-qur’an adalah sesuai ayat ini sebagai petunjuk awal yang menajadi tonggak untuk yang lebih lengkap.
 “Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat,” Al-Qur’an adalah firman Allah yang langsung turun dari perkataan Tuhan kepada Nabinya sebagai aturan untuk menjalani hidup didunia. Tentunya orang-orang kafir (ingkar) yang tidak melaksanakan perintahnya dan justru melanggar larangannya akan mendapatkan penderitaan berupa siksa yang berat (Inna ‘adhabi lasyadid) (QS. Ali Imran : 91), ini merupakan janji Allah swt.
“dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)” Ia maha perkasa diatas segala yang perkasa, tentunya akan disiapkan balasan bagi-orang-orang yang melanggar perintah Allah swt.
Qs. Ali imran : 6
Dialah yang membentuk kamu dalam rohim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
Analisi :
“Dialah yang membentuk kamu dalam rohim sebagaimana dikehendaki-Nya” >> Kita dilahirakan kedunia ini melalui kedua orang tua kita, dari seorang laki-laki dan perempuan (lihat QS. Al-hujurat : 13). Diceritakan bahwa sebelum ditiupakannya nyawa dirahim(kandungan ibu) saat berusia 40 hari sudah ada kesepakatan yang terjadi antara Allah swt dengan calon manusia. Janji untuk mematuhi Allah swt, berbagai macama dan ragam manusia yang ada didunia ini sudah atur oleh sang khalik berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan kehendak-Nya”
“Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
diperjelas lagi sebagai ayat ta’kid (penguat) bahwa Tidak ada tuhan yang wajib disembah melainan Ia (Allah swt) al-malikiayumiddin” agar manusia berfikir tentang ayat-ayat Allah yang tertuang didalam al-qur’an agar tidak tersesat di neraka. Allah maha perkasa dan bijakasan dengan segala ke-Agungannya.
Qs. Ali imran : 8
(mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah maha Pemberi (karunia).
Analisis           :
(mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah maha Pemberi (karunia). >>>  didalam ayat ini sebelumnya diayat 7 diceritakan bahwa kebanyakan orang-orang salah untuk memaknai Al-Qur’an. Banyak yang mengsalah artikan ayat-ayat al-qur’an dan timbul perbedaan hingga perdebatan. Seperti yang terjadi antara syiah dengan ahlussunnah. Maka diayat ini sebaiknya orang-orang yang beriman yang memegang teguh Al-Qur’an dan sunnah untuk selalu diberikan petunjuk dan rahmat-Nya agar tidak tersesat dan tercebur kejalan yang salah.
Qs. Ali imran : 10
Sengguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak(siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka.
Analisis:
‘Sengguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak(siksa) Allah dari mereka. Kafir berarti ingkar, dalam hal ini adalah orang-orang kafir ialah orang-orang yang ingkar terhadap Allah swt, yang tidak menjalankan perintah Allah swt, dan justru melanggar sesuatu yang dilarang oleh Allah swt. Di ayat ini. Diterangkan bahwa harta benda yang jika kita manfaatkan sesuai maka akan menolong kita dari siksa Allah swt, dan akan menghantarkan kita ke surga. Begitupun anak, diriwiyatkan dalam sebuah hadis bahwa ketika anak adam meninggal dunia maka putuslah semua amalnya kecuali 3 perkara, yaitu anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat dan shadaqah jariyah. Tetapi di ayat ini ada pengecualian bagi orang-orang kafir, baik harta dan anak-anak mereka tidak akan bisa menolak dalam artian menolong dari siksa Allah atas kekafiranya.
“Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka” Neraka ialah sebutan untuk tempat diakhirat yang dimana tempat itu tidak pernah akan ada nikmatnya. Adanya adalah sengsara berupa siksaaan-siksaan. Diriwiyatkan dari salah satu hadis Bukhari bahwa neraka itu adalah sebuah tempat yang didalamnya terdapat api dimana api itu panasnya 100 kali lipat dari yang ada didunia ini. Tentunya api itu membutuhkan bahan untuk menghidupkan api tersebut, untuk itu bagi orang-orang kafir yang ingkar akan kebenaran Allah swt. Diberikan penghargaan sebagai bahan untuk menghidupkan api neraka tersebut. Hal ini sejalan dengan ayat lain yaitu Surat al-Baqarah: 24
Qs. Ali imran : 12
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, “kamu pasti akan dikalahkan (didunia ini) dan akan digiring kedalam neraka jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.
Analisi:
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, “kamu pasti akan dikalahkan (didunia ini) dan akan digiring kedalam neraka jahanam”. Jika dianalaisi menurut penulis hal penting yang terkandung dalam ayat ini adalah sejahat dan sehebat apapun orang kafir bagi umat muslim jangan pernah takut kepada mereka untuk menghadapi dan membrantas mereka. Karena sesungguhnya La haula wala Quwwata illa Billah. Dijanjikan oelh Allah swt dalam ayat ini mereka (orang-orang kafir “PASTI AKAN DIKALAHKAN (DI DUNIA)”. Dan setelah itu mereka menghadapi akhirat dengan digiring kedalam neraka jahanam.
“Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.” Neraka Jahanam yang notabene adalah tempat (Nerak a) yang paling Buruk itulah tempat yang sangat cocok bagi mereka orang-orang kafir.
Qs. Ali imran : 14
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”. Manusia sebagai makhluk yang hakikatnya lemah kebanyakan mereka  mencintai dan mengutamakan dunia hingga pada akhirnya lupa akan hidup yang sejati dan sebenar-benarnya abadi yaitu Akhirat. Manusia diciptakan bersamaan dengan terciptanya nafsu bagi setiap individu, nafsu inilah yang akan mempengaruhi akhlak, tingkah laku dan kehidupan manusia apabila kita tidak bisa mengendalikannya maka kita akan dikendalikan hawa nafsu yang condong kepada kesenangan dunia dan membawa kedalam neraka. Seperti pada ayat ini, dijelaskan manusia apabila mencintai seseorang ataupun sesuatu “yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” tidak boleh berlebihan karena itu hanya sementara saja yang nampak oleh mata. Tetapi sesungguhnya “Itulah kesenangan hidup didunia” yang akan membawa malapetaka bagi kita apabila kita tidak mengikuti aturan-aturan agama. Yang nyata dan jelas membahagiakan bagi kita manusia adalah “disisi Allah-lah tempat kembali yang baik”
Qs. Ali imran : 16
Yaitu orang-orang yang berdoa; Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Analisi:
Tuntunan dalam ayat ini adalah agar kiranya manusia memperbanyak meminta (berdoa) kepada Allah swt, karena dengan doa-lah segala sesutaunya akan lebih barakah dan indah. Lalu setelah itu laksanakan ikhtiar dengan segenap kemampuan kita. Bisa kita contoh Nabi kita Muhammad saw, meskipun beliau adalah ciptaan Allah swt yang maksum (terbebas dari dosa) tetapi beliau tetap berdoa dan melaksanakan perintah Allah swt. Apalagi kita yang notabena hanya manusia yang banyak salah dan dosa. ادعني فستجب لكم.
Qs. Ali imran : 18
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melaikan Dia(yang berhak disembah), yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
Analisi;
Di ayattegasdikatakan, TidakadaTuhan yang wajibdisembahkecualiDia (Allah swt). لاله الاّالله



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Fungsi, tugas dan tujuan majelis-majelis serta amal usaha di dalam muhammadiyah

Organisasi Otonom Muhammadiyah

Aisyiyah dan Gerakan Pemberdayaan Perempuan